Istilah shalat di awal waktu adalah pendapat para ulama dalam menafsirkan "ash-sholatu 'ala waqtiha" (sholat tepat pada waktunya) sebagai salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Ayat Al-Quran dan hadits tidak menyebutkan istilah "shalat di awal
waktu" secara mendetail. Namun, bukan berarti ini menjadi "pembenaran"
atau jadi alasan untuk menunda-nunda atau mengulur-ulur waktu pelaksanaan
shalat.
Hadits Rasulullah Saw tentang keutamaan shalat pada waktunya terdapat dalam Shahih Bukari dan Muslim yang artinya:
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah Shalat pada
waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, dan Jihad di jalan Allah
Swt.” (HR Bukhari & Muslim).
Nabi Saw menyebutkan "Shalat pada waktunya" karena memang shalat wajib (fardhu) dalam Islam --Subuh, Zhuhur, Ashar, Magrib, dan Isya-- sudah tentukan waktunya oleh Allah SWT.
Seorang Muslim dilarang shalat di luar waktu yang telah ditentukan. Yang
mungkin paling sering terjadi adalah "bangun kesiangan" sehingga shalat
Subuhnya berada di luar waktu Subuh.
Shalat di awal waktu menunjukkan tingkat keimanan, ketakwaan, dan kecintaan kepada Allah SWT. Kecintaan kepada Allah (mahabbatullah) akan melahirkan rasa rindu selalu ingin bertemu. Dan pertemuan dengan Allah terutama terjadi dalam Shalat.
Lagi pula, dengan segera shalat, seorang mukmin berarti menunjukkan ingin segera diampuni dosa-dosanya oleh allah swt.
Hikmah dan Berkah Shalat di Awal Waktu
Hikmah dan berkah terbesar shalat di awal waktu atau shalat pada waktunya adalah masuk surga.
Hikmah dan berkah lainnya adalah setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis, dan lainnya.
Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam sebagaimana dikemukakan para ahli yang dikutip SyaamilQuran.com dari Motivasi Islami Abadi, terutama untuk kesehatan jasmani dan rohani:
1. Waktu Subuh.
Alam berwarna biru muda simbol kekuatan tenaga alam. Saat awal waktu
Subuh (azan Subuh berkumandang), tenaga alam berada pada tingkatan yang
optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama
pada waktu kita sedang ruku dan sujud.
2. Waktu Zhuhur.
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem
pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh
terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan
keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan
sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah pada sistem
pencernaan mereka serta akan menyebabkan berkurang keceriaannya.
3. Waktu Ashar.
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup
signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung
telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan.
Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang
sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di
samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga
positif dari warna alam tersebut.
4. Waktu Maghrib.
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita
mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah.
Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum
warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis.
Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar
dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya
berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini
lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau
terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama
atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu
penglihatan kita.
5. Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak kita.
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak kita.
Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah.
Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan
untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan
jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz
dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.
(sumber:www.risalah islam.com)