Kamis, 29 Januari 2015

Menghargai Perbedaan Aliran Islam Dalam Msyarakat

 
     Allah swt menciptakan manusia secara bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, dia menjadikan manusia penuh perdedaan pasti memiliki rencana terhadap manusia. Sebab allah tidak mungkin menciptakan sesuatu secara sia-sia.
    Allah swt berfirman:


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌالحجرات :
Artinya :
 “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S Al Hujurat:13)

      Ayat tersebut telah menggambarkan dengan jelas bahwa perbedaan merupakan rahmat di mana kita harus menyikapinya dengan saling bertoleransi. Apabi;a allah menginginkan manusia menjadi satu tipe saja, maka hal tersebut amatlah mudah baginya. Oleh karena itu kita tidak sepatutnya mempertengkarkan perbedaan-perbedaan di antara sesama umat muslim.
    Hal ini juga berlaku bagi penyikapan terhadap perbedaan-perbedaan pemahaman aliran dalam islam di masyarakat. Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang menyikapi perbedaan yang ada dengan sikap toleransi dan terbuka.
 
    Untuk menghindari pertentangan dan menanamkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, dapat di lakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
  1. Membuka ruang dialog kepada sesama umat muslim yang memiliki perbedaan pandangan untuk mencapai titik temu permasalahan tersebut.
  2. Tidak menyebarkan paham truth of claim (klaim kebenaran) atas pandangan pribadi, yang kemudian menyalahkan aliran-aliran lainnya.
  3. Tidak menggunakan jalan kekerasan dalam menyikapi perbedaan pandanganajaran islam.
  4. Selalu mengingat bahwa umat muslim adalah bersaudara, sehingga menciptakan suasana perdamaian, ketenangan dan toleransi.
  5. Menyadari bahwa kebenaran tertinggi adalah milik allah, manusia hanya berusaha mendekati kebenaran yang ditetapkan oleh allah dalam ayat-ayatnya.

0 komentar:

Posting Komentar